Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti Dibawah Tekanan Setelah Kalah Di Final Yuk Simak

Carlo Ancelotti Dibawah Tekanan Setelah Kalah Di Final Yuk Simak

Carlo Ancelotti Dibawah Tekanan Setelah Kalah Di Final Yuk Simak

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti Dibawah Tekanan Setelah Kalah Di Final Yuk Simak

Carlo Ancelotti Kini Tengah Berada Di Bawah Tekanan Kekalahan Real Madrid Dari Barcelona Di Final Copa Del Rey 2025 Yuk Simak Kita Bahas. Maka membawa dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar kehilangan satu trofi. Sorotan kini tertuju kepada sosok Carlo Ancelotti, pelatih berpengalaman yang masa depannya di Santiago Bernabéu semakin diragukan. Laporan dari berbagai media Spanyol dan internasional menguatkan spekulasi bahwa Ancelotti hampir pasti akan meninggalkan Real Madrid lebih cepat dari perkiraan, bahkan sebelum Piala Dunia Antarklub dimulai. Brasil, negara dengan lima gelar Piala Dunia, disebut-sebut sebagai destinasi berikutnya bagi pelatih asal Italia tersebut.

Final Copa del Rey yang digelar di Estadio La Cartuja, Sevilla, mempertemukan dua rival abadi: Real Madrid dan Barcelona. Dalam laga yang penuh drama hingga perpanjangan waktu, Madrid harus mengakui keunggulan Barcelona dengan skor 2-3. Kekalahan ini memperpanjang daftar kegagalan Real Madrid musim ini, menambah tekanan luar biasa kepada Ancelotti yang sebelumnya sudah diterpa kritik terkait performa tim yang inkonsisten Carlo Ancelotti.

Menurut laporan The Sun dan sejumlah sumber terpercaya di Spanyol, Carlo Ancelotti telah menjalin kesepakatan informal dengan Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) untuk mengambil alih kursi kepelatihan tim nasional. Rencananya, Ancelotti akan mulai bertugas pada Juni 2025, setelah musim klub berakhir. Namun, kekalahan di final Copa del Rey ini dikabarkan membuat pihak Real Madrid mempertimbangkan untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat, mengingat tekanan dari para penggemar dan media semakin intens. Secara pribadi, Ancelotti tetap tenang menghadapi spekulasi tersebut. Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, ia menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan musim dengan profesionalisme Carlo Ancelotti.

Kekalahan Real Madrid Dari Barcelona Di Final Copa Del Rey 2025 Memicu Beragam Reaksi Dari Para Pendukung Klub

Kekalahan Real Madrid Dari Barcelona Di Final Copa Del Rey 2025 Memicu Beragam Reaksi Dari Para Pendukung Klub. Banyak fans yang merasa kecewa berat terhadap Carlo Ancelotti, menganggap kekalahan ini sebagai puncak dari tren negatif yang sudah terlihat sejak pertengahan musim. Di media sosial, tagar seperti #AncelottiOut sempat menjadi tren di kalangan fans Madrid.

Keluhan utama fans tertuju pada beberapa hal:

Taktik yang Dianggap Usang
Banyak yang menilai bahwa strategi Ancelotti tidak lagi mampu bersaing di level tertinggi. Penggunaan formasi yang konservatif dan rotasi pemain yang dianggap lamban sering dikritik, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar.

Kurangnya Adaptasi
Sebagian fans merasa Ancelotti terlalu mengandalkan pemain senior dan tidak cukup memberi kesempatan pada talenta muda yang dimiliki klub. Padahal, regenerasi skuad dianggap vital untuk menjaga dominasi jangka panjang Madrid.

Mentalitas Bertanding
Beberapa pendukung juga mempertanyakan mentalitas tim di bawah Ancelotti. Mereka menganggap Madrid terlihat kurang lapar dalam pertandingan final, berbeda dengan era-era sebelumnya di mana Madrid dikenal sebagai tim yang pantang menyerah di laga-laga penting.

Namun, tidak semua fans sepenuhnya menyalahkan Ancelotti. Ada juga yang membela sang pelatih, mengingat rekam jejaknya yang sudah memberikan berbagai gelar bergengsi termasuk La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey sebelumnya. Bagi pendukung yang lebih moderat, masalah Madrid dianggap lebih kompleks daripada sekadar kinerja pelatih. Mereka menilai bahwa faktor cedera, jadwal padat, dan penurunan performa beberapa pemain kunci juga ikut berkontribusi terhadap hasil buruk ini.

Banyak suara yang menyerukan agar perpisahan dengan Ancelotti dilakukan secara hormat, mengingat jasa-jasanya selama dua periode melatih klub. Sebagian besar fans sepakat: bila Ancelotti memang akan pindah ke tim nasional Brasil, maka ia layak dihormati dan dikenang sebagai salah satu pelatih sukses dalam sejarah Real Madrid.

Carlo Ancelotti Dikenal Dengan Pendekatannya Yang Pragmatis

Salah satu kritik terbesar dari para fans Real Madrid terhadap Carlo Ancelotti setelah kekalahan di final Copa del Rey 2025 adalah soal gaya bermain yang dinilai sudah kurang relevan dengan tuntutan sepak bola modern. Kritik ini mengarah ke beberapa aspek berikut:

Terlalu Bergantung pada Gaya Konservatif
Carlo Ancelotti Dikenal Dengan Pendekatannya Yang Pragmatis, menyesuaikan taktik berdasarkan lawan dan kondisi pertandingan. Namun, dalam banyak laga penting musim ini, ia dinilai terlalu bertahan dan bermain aman, bahkan saat Madrid membutuhkan permainan agresif. Fans menganggap Madrid di bawah Ancelotti lebih reaktif ketimbang proaktif, kehilangan karakter dominasi yang dulu menjadi ciri khas mereka.

Minimnya Variasi Taktik
Maka kemudian banyak pengamat dan pendukung yang menilai bahwa Ancelotti kurang berani bereksperimen. Saat rencana awalnya gagal, perubahan yang dilakukan sering kali terlambat atau tidak cukup radikal untuk membalikkan keadaan. Di era sepak bola yang menuntut fleksibilitas tinggi seperti sekarang, pendekatan “klasik” Ancelotti dianggap membuat Madrid mudah ditebak.

Kelelahan Sistem Lama
Maka kemudian Ancelotti cenderung mengandalkan pola dasar 4-3-3 atau terkadang 4-4-2 yang sudah ia gunakan bertahun-tahun. Sementara itu, tim-tim elite lain seperti Manchester City, Barcelona baru di bawah pelatih muda, atau Bayern Munich terus mengembangkan sistem hybrid (seperti inverted full-back, pressing ultra-tinggi, dan build-up dinamis). Madrid di bawah Ancelotti terlihat tertinggal dalam hal inovasi sistemik.

Ketergantungan pada Pemain Senior
Maka kemudian dalam beberapa laga besar, Ancelotti tetap memilih pemain-pemain senior meski performa mereka mulai menurun. Ini memperlambat tempo permainan Madrid dan mengurangi intensitas di lini tengah, sementara lawan-lawan muda dan energik mampu mengontrol jalannya pertandingan lebih baik.

Banyak Analis Menilai Madrid Kesulitan Mempertahankan Konsistensi, Terutama Dalam Laga-Laga Besar

Maka kemudian para pengamat sepak bola, baik di Spanyol maupun internasional, secara umum sepakat bahwa Real Madrid musim 2024–2025 tampil di bawah ekspektasi. Mereka menyoroti beberapa faktor utama yang menyebabkan performa tim asuhan Carlo Ancelotti tidak sekuat biasanya:

Kehilangan Konsistensi di Momen Penting
Maka kemudian Banyak Analis Menilai Madrid Kesulitan Mempertahankan Konsistensi, Terutama Dalam Laga-Laga Besar. Tim sering kali tampil bagus melawan lawan yang lebih lemah, tetapi gagal menunjukkan performa puncak saat menghadapi tim papan atas. Final Copa del Rey melawan Barcelona adalah contoh terbaru di mana Madrid gagal menjaga momentum setelah unggul terlebih dahulu.

Masalah Regenerasi Skuad
Maka kemudian pengamat seperti Guillem Balagué dan Álvaro Benito mencatat bahwa Madrid terlambat dalam melakukan regenerasi skuad. Meskipun ada pembelian pemain muda berbakat seperti Jude Bellingham, Endrick, dan Arda Güler, dalam banyak laga penting Ancelotti tetap mengandalkan pemain senior seperti Modrić, Kroos, dan Carvajal. Ini membuat dinamika permainan Madrid kalah dari tim-tim yang lebih cepat dan agresif.

Minimnya Ide Baru dalam Taktik
Maka kemudian secara taktik, banyak analis berpendapat bahwa Real Madrid tidak cukup berinovasi. Tidak ada pendekatan baru dalam membangun serangan atau bertahan. Maka kemudian tim bergantung pada kualitas individu pemain bintang ketimbang memiliki sistem kolektif yang kuat. Ini terlihat jelas saat lawan-lawan besar bisa dengan mudah mengisolasi serangan Madrid Carlo Ancelotti.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait